Pengertian dan pentingnya akhlak berhias dalam islam

Pengertian dan pentingnya akhlak berhias

Berhias ialah memperelok diri dengan berpakaian atau menggunakan perhiasan yang indah-indah. Berhias atau yang sering disebut dengan berdandan pada dasarnya merupakan naluri alamiah bagi setiap orang yang ingin tampilannya lebih menarik dalam keadaan tertentu. Naluri berhias ini pada umumnya lebih kuat dimiliki oleh seorang perempuan dari pada seorang laki-laki.

Dalam sebuah hadits oleh Mush'ab bin Syaibah Nabi SAW menekankan sepuluh hal yang menjadi fitrah seorang manusia, yaitu mencukur kumis, memotong kuku, mencuci jari-jemari, memanjangkan jenggot, bersiwak, istinsyaq, berkumur, mencabut bulu ketiak, mencukur rambut kemaluan dan istinjak.

Akhlak berhias dalam islam

Islam memandang pentingnya akhlak berhias ini dalam pergaulan sosial dan dalam kehidupan saat berumah tangga, Nabi Saw pernah berpesan kepada para sahabatnya yang berpakaian lesuh dan kotor, "Apabila Allah mengaruniakanmu harta, maka perlihatkan lah bekas nikmat dan kemurahan darinya itu pada dirimu" Hadits riwayat Abu Daud.

Selain itu juga nabi Saw juga pernah menasehati para sahabatnya untuk berpenampilan yang menarik dan indah untuk istri dan keluarganya. Namun keadaan sekarang ini malah sebaliknya, banyak wanita dan laki-laki yang sudah memiliki pasangan suami istri sebaliknya mereka menampilkan penampilan yang menarik bukan kepada suami atau istri mereka melainkan kepada orang lain yang bukan mahramnya dan kepada mereka yang tak pantas untuk diberikan.

Berhias dengan mengenakan busana dan perhiasan yang indah, modis dan kekinian sesuai dengan tema dalam sebuah acara dianjurkan dalam islam, namun dengan batas kewajaran, kesopanan dan tidak mengundang aurat dan berlebihan. Nabi Muhammad Saw adalah teladan yang tepat dalam hal ini.

Dalam akhlak berhias beliau selalu tampak bersih dan menari saat sedang berada di tengah kaum muslimin atau sedang menerima undangan dari pihak luar islam.

Dalam kehidupan keluarganya, nabi saw juga sering berhias diri untuk para istri-istrinya sebagai mana mereka berhias untuk nabi. Para istri nabi Saw sering memuji penampilannya yang wangi dan menarik dan diiringi dengan sikap-sikap yang sangat mulia seperti memberikan kasih sayangnya kepada para kaum wanita.

Pada dasarnya bagi para kaum wanita, berhias driri adalah perpaduan antara konsep busana yang modis dengan perhiasan yang sesuai, dan sebuah konsep busana harus mencitrakan nilai-nilai keindahan dan kecantikan atau ketampanan pribadi bagi yang memakainya. Para desainer mode pakaian dan busana muslim telah menuangkan ide dan gagasannya dalam hal ini.

Tujuan mereka adalah untuk memadukan konsep islam di dalam aneka busana muslim, beberapa desain busana yang umum dikenal sebagai konsep islam dalam busana diantaranya, busana syar'i, busana pernihkahan yang menutup aurat, busana salat, busana untuk dakwah, pengajian, dan dalam kegiatan islami lainnya yang pada umumnya busana ini digunakan.

Kemudian yang selanjutnya adalah bentuk-bentuk dari akhlak berhias dalam islam itu sendiri, diantaranya sebagai berikut

Bentuk-bentuk akhlah berhias

  1. Mandi dan membersihkan badan
  2. Membersihkan mulut dengan bersiwak dan berkumur, dan membersihkan hidung dengan istinsyaq
  3. Mencuci tangan dengan menyela jari-jari
  4. Mencukur dan merapikan rambut dengan cara menyisir
  5. Merawat jenggot agar tumbuh dengan rapi
  6. Merapikan kumis dengan mencukurnya
  7. Membersihkan dan memotong kuku, baik itu kuku pada jari tangan maupun kaki
  8. Membersihkan kemaluan dan jalan belakang setelah buang hajat
  9. Berkhitan(Bersunat)
  10. Berpakaian yang bersih, sopan, indah dan rapi, baik dirumah maupun sedang diluar rumah
  11. Berdandan yang rapi dan menarik saat akan menghadiri sebuah acara
  12. Memakai parfum atau minyak wangi untuk mencegah aroma tidak sedap namun jangan berlebihan untuk perempuan
  13. Dan bagi untuk muslimah dianjurkan untuk berhias dengan batas kesopanan dan tidak menimbulkan fitnah
  14. Akhlak wanita dalam berhijab

Semua bentuk akhlak berhias bertujuan untuk menampilkan keindahan, kebersihan dan kesucian diri, dan dalam islam sangatlah dianjurkan akhlak berhias tersebut kemudian dikaitkan dengan niat untuk beribadah kepada Allah Swt Yang mempunyai asma keindahan dan yang maha mencintai keindahan.

Kemudian adapun nilai-nilai positif yang dapat diambil dalam akhlak berhias, diantaranya
  1. Dapat membiasakan kebersihan diri
  2. Nilai keindahan
  3. Nilai kesopanan
  4. Nilai kebaikan diri
  5. Nilai kemuliaan
  6. Nilai kepribadian
  7. Dan yang terakhir nilai penghargaan diri

Dalam nilai-nilai tersebut hendaknya terkandung hubungan dengan tujuan positif misalnya untuk beribadah kepada Allah ta'ala, memuliakan orang tua dan menghormati orang lain. Kemudian dalam menampilkan keindahan diri adalah sebagai bentuk wujud syukur kita kepada Allah Swt dimana ia telah memberikan kita anugerah keindahan yang ada dalam diri kita masing-masing.

Untuk itu manfaatkanlah keindahan yang ada dalam diri untuk hal-hal yang baik dan berhias hanyalah untuk beribadah kepada Allah SWT saja, terutama untuk kaum hawa berhiaslah dengan batas kewajarannya saja agar tidak menimbulkan fitnah dan membawa malapetaka untuk dirinya sendiri.

Sebaik-baik wanita dan semahal-mahalnya wanita adalah wanita yang memelihara auratnya dan sesempurnanya wanita adalah yang taat kepada agama dan suaminya.

Kesimpulan dan penutup

Itulah tadi beberapa penjelasan mengenai akhlak berhias mulai dari pengertian dan pentingnya akhlak berhias dalam islam, kemudian bentuk-bentuk akhlak berhias, serta nilai-nilai positif yang terkandung didalamnya. Semoga dengan postingan ini dapat bermanfaat dan dapat membagikannya untuk mendapatkan rahmat.



Terima Kasih