Membiasakan diri berperilaku terpuji

Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh

Kita sering mendengar bahwa orang yang berakhlak lebih mulia dari pada orang yang berilmu, Namun apakah Akhlak itu?

Pengertian akhlak

Imam Al Ghazali dalam kitabNya yaitu Ihya' Ulumudin mengatakan bahwa akhlak merupakan sifat yang tertanam dalam jiwa atau diri seorang manusia yang muncul tanpa mempertimbangkan atau memikirkannya terlebih dahulu", maksudnya tanpa kita sadari kita melakukannya, baik itu perilaku baik maupun perilaku buruk. Akhlak juga merupakan kebiasaan seseorang dalam melakukan sesuatu, dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) Akhlak berarti Budi Pekerti atau Kelakuan.

Dapat disimpulkan bahwa akhlak adalah suatu sikap atau tingkah laku, tabiat, kebiasaan seseorang dalam melakukan sesuatu baik itu perilaku yang baik, atau perilaku yang buruk. Akhlak yang baik atau kebiasaan yang baik yang biasa dilakukan seseorang disebut juga Akhlakul Kariimah. Sedangkan Akhlak yang buruk atau kebiasaan yang buruk yang biasa dilakukan seseorang disebut Akhlakul mazmumah. 

Seseorang yang dapat dikatakan berakhlak apabila ia melakukan kebiasaan yang baik, namun dibalik itu, seorang yang berakhlak hendak memiliki sikap yang terpuji. diantaranya adalah senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT, berperilaku baik kepada kedua orang tua, berperilaku baik kepada sesama manusia, mengerjakan segala perintah Allah dan meninggalkan segala larangannya.



Orang yang berakhlak yang mulia cenderung senantiasa melakukan hal-hal yang baik, suka menolong sesama, berbakti kepada orang tua mengerjakan perintah Allah dan rasulnya. Namun dari pada itu akhlak merupakan suatu kebiasaan atau sifat lahiria seseorang, Apakah akhlak tersebut dapat dirubah?Hal itu tentu saja dapat dirubah dengan melakukan atau membiasakan diri berperilaku terpuji baik itu dari sejak dini ataupun sudah dewasa.

Membiasakan diri berperilaku terpuji sejak dini itu lebih baik dari pada merubah atau membiasakan diri berperilaku terpuji setelah atau sudah dewasa, Mengapa demikian? Karena jika seorang tersebut telah dibiasakan membiasakan diri berperilaku terpuji sejak dini ia di ibaratkan seperti kertas putih yang kosong yang berisi tinta tulisan yang baik sehingga didalam dirinya telah tertanam sifat dan sikap yang baik. 

Hadits nabi Saw tentang fitrahnya manusia

Di dalam hadits Nabi yang diriwayatkan oleh at Tarmizi dalam haditsnya mengatakan "anak itu terlahir dalam keadaan fitrah, kedua orang tua nya lah yang memiliki peran dalam membentuk atau menjadikannya beragama yahudi atau nasrani atau majusi". dari hadits tersebut dapat disimpulkan bahwa peran orang tua dalam mendidik anaknya sejak dini itu memiliki peran penting membentuk sifat dan sikap anak tersebut setelah dewasa.

Sedangkan membiasakan diri berperilaku terpuji setelah atau sudah dewasa itu sulit karena seorang yang sudah terbiasa dengan perilaku yang ia dapatkan sejak dini apabila perilaku itu buruk sangat sulit unuk menghilangkannya, sangat sulit untuk mengubahnya, kita ibaratkan kita menuliskan sesuatu diatas kertas dengan pena tentulah hal itu sangat sulit dihapus atau kita ibaratkan lagi dengan patung yang telah kita bentuk kemudian mendapatkan nilai yang buruk lalu kita ingin membentuknya kembali agar mendapatkan nilai yang baik hal itu tentulah sulit untuk mengubahnya,

Begitu juga perilaku seseorang yang telah tertanam sejak dini hingga sudah dewasa sulit untuk mengubahnya hal itu perlu memerlukan waktu untuk membiasakan diri berperilaku terpuji , mengubah perilaku yang biasa dilakukan hendaklah dengan keistiqomahan serta muhasabah diri dan memperbanyak istighfar dan mengingat Allah. Waallahu a'lam.

Semoga kita semua selalu terutama penulis senantiasa melakukan, membiasakan diri berperilaku terpuji baik itu kepada Allah mendekatkan diri kepadanya, menjauhkan segala larangannya, sehingga kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan di angkat derajatnya oleh Allah SWT.


Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh..