Hi guys apa kabar? Pada postingan kali ini kita akan membahas sebuah topik yang mengenai budaya, yang salah satunya adalah lamut. Pada kesempatan ini penulis akan membagikan ilmu yang penulis dapatkan t`entang apa itu lamut? Let to see

Pengertian Lamut

Pengertian lamut adalah sebuah seni pertunjukkan dari Banjar yang merupakan pertunjukan tradisi berkisah yang mengandung cerita tentang pesan-pesan dan nilai-nilai keagamaan, sosial dan budaya Banjar. Pertunjukan lamut merupakan sebuah seni cerita bertutur serta memiliki makna yang ada didalamnya, seperti halnya pada pertunjukkan wayang. Namun pada pertunjukkan lamut ada bedanya.

Bedanya jika pertunjukkan wayang dimainkan dengan alat musik gamelan dan kecapi sedangkan pertunjukkan lamut dibawakan dengan terbang yaitu merupakan sebuah alat tabuh yang biasanya digunakan untuk seni hadrah.

Jika baru melihat pertunjukkan lamut pasti selalu mengira bahwa kesenian ini mendapatkan pengaruh dari Timur Tengah. Pada masa Kerajaan Banjar yang itu dipimpin oleh Sultan Suriansyah, lamut hidup berdampingan bersama dengan seni tutur lainnya yang ada di Banjar, seperti seni pertunjukkan Bakesah, dan Bapantun dan lain-lainnya.

Pelaksanaan Lamut dilakukan pada malam hari mulai dari pukul 10 sampai pukul 4.00 atau menjelang waktu subuh. Pembawa cerita dalam Lamut ini disebut juga Palamutan. Pada pertunjukkan berlangsung, Palamutan membawa terbang besar kemudian meletakkannya di atas pangkuannya lalu duduk bersandar di dinding tengah atau yang dikenal dengan tawing halat.

Pada acara Lamut berlangsung Palamutan juga dikelilingi oleh para pendengarnya yang terdiri dari berbagai kalangan usia, baik itu dari usia tua maupun usia muda, laki ataupun perempuan. Khusus untuk para pendengar perempuan disediakan tempat di sebelah dinding tengah yang telah disedikan sebelumnya.

Sejarah Lamut

Sejarah Lamut dikutip dari sumber wikipedia, Lamut berasal dari negeri Cina, bahasanya pun awalnya menggunakan bahasa Cina, kemudian diterjemahkan kedalam bahasa Banjar. Masuknya lamut di wilayah Banjar diperkirakan sejak tahun 1816 yang dibawa oleh para pedagang Tionghoa ke wilayah Banjar hingga ke wilayah Amuntai.

Konon katanya orang orang dulu sangat menyukai pentas lamut, disebabkan karena lamut membawa cerita yang sangat banyak, serta merupakan cerita pengalaman dari banyak negeri kemudian disampaikan secara bertutur dan bermakna. Cerita di Amuntai, Raden Ngabe bertemu pedagang Cina seorang pemilik kapal dagang yang bernama Bintang Tse Cay. Dari pedagang itulah Raden Ngabe pertama kali mendengar alunan syair Tionghoa.

Selanjutnya dalam pertemuan enam bulan setelahnya, Raden Ngabe mendapatkan duplikat syair Tionghoa tersebut. Sejak saat itulah Raden Ngabe mempelajari dan mulai melantunkannya, tanpa dibawakan dengan terbang. Lamut mulai berkembang setelah warga meminta dimainkan setiap kali panen padi yang berhasil dengan baik. Saat kesenian hadrah mulai masuk di daerah Banjar, pada saat itulah Lamut mendapat iringan terbang.

Seni bertutur ini disebut lamut karasmin, Disebabkan karena biasanya menjadi hiburan pada acara perkawinan, hari-hari besar keagamaan, maupun acara nasional yang diadakan. Orang yang punya hajatan juga biasanya mengundang palamutan. Kata "lamut", konon katanya berasal dari bahasa Arab yaitu laamauta (ﻻﻤﻭﺕ) yang mempunyai arti tidak mati.

Lamut juga digunakan dalam proses batatamba bagi seseorang penderita penyakit

Macam-macam Lamut

Terdapat beberapa macam lamut yang ada, diantaranya Lamutan Batatamba dan Lamut Baramian.

Lamut Batatamba

Lamut Batatamba atau Lamut pengobatan memiliki fungsi sebagai pengobatan, misalnya untuk pengobatan anak yang sakit demam panas yang tidak sembuh-sembuh, atau ada orang yang sulit melahirkan dan lain sebagainya. pertunjukan lamut batatamba harus disertai dengan sejumlah persyaratan.

Persyaratan tersebut diantaranya piduduk yang terdiri dari perangkat piduduk atau berupa(sesaji), kemenyan atau perapin, beras kuning, garam, kelapa utuh, gula merah, dan sepasang benang-dan jarum. Setelah itu dilakukan tepung tawar dengan mengundang dalam bahasanya juga disebut mahundang-mahundang roh ghaib, membacakan doa selamat, dan memandikan air yang telah didoakan sebelumnya kepada si penderita penyakit.

Lamut Baramian

Lamut Baramian atau disebut juga dengan Lamut Hiburan, ini biasanya digunakan untuk mengisi acara acara perkawinan, syukuran, sunatan dan acara-acara hiburan lainnya. Bila dalam pertunjukkan wayang, ada tokoh punakawan yang terdiri diantaranya Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong, sedangkan dalam pertunjukkan Lamut tokohnya adalah Paman Lamut serta ketiga anaknya yaitu Anglung, Angsina, dan Labai Buranta.

Cerita lamut Bariaman yang terkenal dimasyarakat Banjar dan yang paling diharapkan untuk saat acara berlangsung adalah sebuah kisah percintaan antara junjungan Masari dan Kasan Mandi, para penonton yang datang sangat antusias dan hanyut tenggalam dalam cerita yang dibawakan oleh palamutan. Kemudian Lamut juga disengai oleh masyarakat keturunan China di kota Banjarmasin.


Semoga bermanfaat..

Sumber Wikipedia-Lamut