Kebijakan tiongkok menerapkan satu anak saja dilakasanakan dari tahun 1978 hingga 2015 sebagai kebijakan KB sama seperti kebijakan di Indonesia yaitu kebijakan Keluarga Berencana. Namun bedanya di china menetapkan hanya boleh satu anak saja, sedangkan Indonesia dua anak lebih baik. Mari kita lanjutkan...

Hampir dari setengah penduduk tiongkok di kutip dari sumber Wikipedia, 76 persen penduduk mereka mendukung kebijakan ini. Sekitar 250 hingga 300 juta kelahiran yang ada di China di cegah sejak tahun 1978 hingga tahun 2000 dan 400 juta kelahiran dari tahun 1979 hingga tahun 2010.

Ini mungkin untuk mengontrol pertumbuhan penduduk di tiongkok, yang kita ketahui tiongkok merupakan salah satu negera yang memiliki populasi penduduk terbanyak diseluruh dunia. Masyarakat tiongkok juga banyak tersebar hampir diseluruh negara dunia, salah satunya di Indonesia. Baiklah mari kita lanjutkan kembali..

Peraturan ini dikeluarkan oleh pemimpin tinggi Tiongkok pada saat itu yang dipimpin Deng Xiaoping pada tahun 1979 dengan tujuan untuk mengurangi populasi penduduk China. Lalu dikutip dalam laman Wikipedia kebijakan ini juga bertentangan dengan kebijakan Mao Zedong pada tahun 1949.

Peraturan satu anak di tiongkok
Photo by Sabel Blanco from Pexels

Sejarah peraturan satu anak di Tiongkok

Selama masa jabatan kepemimpinan Mao Zedong, tingkat kelahiran menurun dari 37 menjadi 20/1000, sedangkan dari tahun 1949 angka kematian bayi meningkat 27/1000 dan terjadi peningkatan angka dari kelahiran pada tahun 1981 menjadi 53 per seribu. Peningkatan harapan hidup secara tajam terjadi hanya sampai 35 tahun pada tahun 1949 menjadi 66 th pada tahun 1976.

Sekitar tahun 1960an pemerintah China berusaha mendorong para keluarga Tiongkok untuk memiliki keturunan mereka sebanyak mungkin, karena berdasarkan kepercayaan pemimpin mereka bahwa peningkatan jumlah populasi penduduk dapat mempengaruhi pertumbuhan sebuah negara.

Mao pemimpin mereka saat itu mencegah program Keluarga berencana di tiongkok. Dari langkah pencegahan tersebut membuahkan hasil yakni terjadinya peningkatan populasi penduduk di Tionghoa dari angka 540 juta pada tahun 1949 kemudian menjadi 940 juta pada tahun 1976. Lalu pada awal tahun 1970, masyarakat China diharapkan untuk menikah saat umur mereka sudah matang dan hanya memperbolehkan satu keluarga untuk memiliki tidak lebih dari 2 anak saja.

Bagaimana situasinya saat peraturan satu anak di Tiongkok itu berlangsung?

Meski peraturan satu anak yang ditetapkan per keluarga dan dijalankan dengan keras di wilayah perkotaan, namun penerapannya berbeda dari satu lokasi ke lokasi yang lainnya. Di daerah pedesaan, satu keluarga Tionghoa hanya diperbolehkan memiliki anak kedua apabila anak pertama mereka berjenis kelamin perempuan, dan memiliki cacat fisik ataupun mental.

Namun terdapat pembatasan umur, dimana pada antara anak pertama dan anak kedua biasanya berjarak 3 atau 4 tahun. Apabila keluarga tersebut memiliki lebih dari jumlah anak yang ditelah ditentukan, keluarga tersebut akan mendapatkan sanksi dan mungkin dapat kehilangan bonus dari tempat mereka bekerja.

Namun peraturan ini tidak diterapkan kepada mereka para keluarga tiongkok yang lahir di luar negeri tetapi tidak memiliki status kewarganegaraan China serta keluarga yang kembali ke Tiongkok setelah mereka lama tinggal di luar negeri.

Ada juga kelompok lain yang dikenai kebijakan yang berbeda, yaitu warga tiongkok yang berasal dari suku selain Han. Selain itu ada juga keluarga yang memilih untuk memiliki anak lebih dari satu dan mereka membayar sanksi.

Efek dari peraturan tersebut

Setelah peraturan tersebut di tetapkan, rata-rata penururan angka kelahiran di tiongkok pun menurun, 2.63 untuk kelahiran per wanita pada tahun 1980, telah terjadi penuruan secara drastis lebih dari 5 kelahiran pada awal tahun 1970, pada tahun 2009 menjadi 1.61.

Efeknya sangat berdampak pada petumbuhan dan angka populasi dI Tiongkok yang dapat menekan jumlah pertumbuhan penduduk yang terus menerus meningkat pada setiap tahunnya, dan juga dampak terhadap layanan kesehatan dimana di Tiongkok dapat menyediakan layanan kesehatan ynag lebih baik bagi masyakaratnya.

Penutup

Itulah tadi peraturan atau kebjikan negara Tiongkok tentang satu anak dalam keluarga dimana peraturan tersebut menerapkan hanya boleh memiliki anak tidak lebih dari 2 anak dalam satu keluarga. Peraturan ini kemudian dihapus sejak 28 oktober 2015.


Semoga bermanfaat..