Kunci keberhasilan Nabi Muhammad Saw dalam menyebarkan dakwah di Kota Mekah

Sebagaimana yang kita ketahui, Nabi Muhammad saw mengembangkan dakwahnya di kota Mekah dengan segala macam tantangan, rintangan, serta ancaman dari suku Quraisy. Tantangan tersebut tentu tidak menghalangi semangat beliau untuk terus menyebarkan dakwahnya di kota Mekah. Dakwahnya terus menerus dilakukan sehingga pengikutnya semakin lama semakin bertambah.

Apa saja kunci keberhasilan Nabi Muhammad saw dalam menyebarkan dakwah di Mekah

Kunci keberhasilan tersebut tak lepas dari karakter yang dimiliki Nabi Muhammad saw. Karakter tersebut diantaranya:

Sabar

Nabi Muhammad saw memiliki kesabaran dalam menghadapi segala macam tantangan, rintangan, serta ancaman baik dari keluarga maupun masyarakat kota Mekah. Sikap sabar inilah yang menjadi modal utama Nabi Muhammad saw untuk terus menyebarkan dakwahnya dan tidak pernah berputus asa.

Kegigihan dan Keuletan

Karakter berikutnya yang dimiliki Nabi Muhammad saw dan menjadi kunci keberhasilannya dalam menyebarkan dakwah di kota Mekah yaitu Nabi Muhammad saw memiliki kegigihan dan keuletan dalam menyebarkan dakwahnya, baik kepada keluarga yang dari kalangan keluarganya juga ada ada yang menentang dakwah Nabi dan dari masyarakat Mekah. Kegigihan Nabi dan keuletannya menghadapi segala rintangan yang dihadapi dalam menyebarkan Islam.

Berakidah yang benar dan kuat

Nabi Muhammad saw memiliki akidah yang benar dan kuat. Karakter ini menjadi modal utama Nabi Muhammad saw dalam berdakwah. Nabi Muhammad saw yakin akan janji Alla swt. Beliau sedikitpun tidak pernah ragu akan janji yang akan Allah berikan dan akan selalu senantiasa melindungi dakwahnya.

Karakter akhlak terpuji dan menjauhi kemungkaran

Kunci keberhasilan Nabi Muhammad selanjutnya, yaitu nabi memiliki akhlak terpuji dan menjauhi kemungkaran. Masyarakat Quraisy telah mengenal nabi dengan Al Amin, sudah mengakui kebaikan dan kejujuran nabi saw. Akhlak terpuji inilah yang membuat semua orang tidak dapat menolak akan kebenaran dakwahnya. Namun karena kesombongan kaum Quraisy dan keangkuhan mereka sehingga masyarakat menolak dakwahnya.

Kesamaan derajat

Nabi Muhammad saw juga seorang manusia. Nabi menjunjung tinggi persamaan derajat sesama manusia. Tidak ada perbedaan antara seorang bangsawan dan seorang budak, antara yang kaya dan miskin. Perbedaannya hanya terletak pada tingkat keimanan seseorang. Karakter inilah kemudian membuat semua orang menjadi nyaman.


Semoga bermanfaat..